Langkah Indonesia di cabang olahraga Asian Games 2018 terhenti di babak 16 besar. Scuad besutan Milla kalah beradu penalti 3-4 dari Uni Emirates Arab (UEA), setelah di pertandingan normal dan waktu perpanjangan 2x15 menit berbagi angka sama kuat 2-2, Jumat (24/8/2018) di Stadion Wibawa Mukti.
Indonesia dua kali tertinggal melalui dua gol penalti yang dicetak Zayed Alameri. Indonesia juga berhasil menyamakan skor dua kali lewat gol-gol Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly.
Waktu beradu penalti, dari lima penendang Indonesia, yang mencetak gol adalah Stefano Lilipaly, Alberto Goncalves, Muhammad Hargianto.
Di team UEA, ada empat penendang menyumbang gol yakni Ahmad Alhashmi, Zayed Alameri, Khaled Aldhanhani, dan Husain Abdulla.
Pelatih Timnas U-23 Indonesia Luis Milla waktu temu pers masih memberikan pujian pada penampilan anak didiknya. Ia justru murka dengan kepemimpinan Wasit Shaun Robert Evans yang disebutnya tidak punya hati.
“Sepakbola kadang sangat kejam,” ujarnya usai waktu temu pers setelah pertandingan.
Milla begitu geram dalam pertemuan pers saat pertandingan. Dengan suara nada tinggi, Milla menilainya wasit Shaun tidak layak memimpin lagi pertandingan.
"Dapat dipikirkan bagaimana perasaan kami. Saya terikut emosi karena lihat usaha keras pemain telah luar biasa. Saya pikir kami tidak patut tersingkir," kata Milla.
"Tetapi, yang berlangsung, ya, terjadi. Sepakbola terkadang kejam. Saya berharap supporter bangga dengan beberapa pemain. Terima kasih juga untuk suporter yang telah hadir menjadi pemain ke-12," sambungnya.
"Untuk saya wasit hari ini tidak miliki level untuk memimpin laga atau dia miliki level, tetapi tidak miliki hati. Dia tidak lihat perjuangan pemain, tidak lihat perjuangan beberapa pemain yang masih tetap muda. Saya pikir dia tidak patut memimpin di Asian Games," tambah dia.
Selama Asian Games 2018, Indonesia tiga kali diganjar penalti. Pertama-tama didapatkan waktu kalah 1-2 dari Palestina di fase grup.
"Kita tuan-rumah, tetapi kok begini. Waktu lawan Palestina juga diganjar penalti. Menurut saya itu bukan penalti. Total ada tiga penalti," tambah Milla.
Dalam pertandingan ini Luis Milla menurunkan jejeran pemain terbaik seperti Alberto Goncalves, Stefano Lilipaly, Febri Hariyadi, Evan Dimas dan Hansamu Yama Pranata.
Akan tetapi, Milla membangkucadangkan bek kiri Muhammad Rezaldo Hehanusa dan menggantikannya dengan Andy Setyo Nugroho. Andy pun mengisi pos bek tengah, sementara tugas menjadi bek kiri diberikan pada Ricky Fajrin.
Selain itu, Team Nasional U-23 UEA memainkan dua pemain seniornya yakni bek Salem Alsharji dan striker Mohamed Almesmari.
Dengan formasi seperti itu, ke-2 team sama-sama bergantian menyerang sejak menit pertama. Menit ke-14, Hansamu Yama melakukan percobaan ke gawang UEA, tapi sukses diselamatkan kiper.
Malapetaka lalu hadir pada menit ke-19 kala Andy Setyo tidak mematuhi Zayed Almeri di kotak penalti. Wasit Shaun Evans juga menunjuk titik putih. Almeri menyelesaikan sendiri penalti itu dan sukses membuat score jadi 1-0.
Di babak ke-2, Indonesia mengambil inisiatif serangan dan cetak gol di menit ke-52 lewat sepakan Alberto Goncalves.
Kemudian, Garuda Muda tampil menguasai pertandingan dan membuat UEA mengandalkan serangan balik. Lewat pola ini, UEA mendapatkan tendangan penalti yang dikonversi dengan baik oleh Zayed Alameri di menit ke-65.
Tertinggal 1-2, Indonesia semakin meningkatkan intensitas serangan. Dengan dukungan penuh lebih dari 25.000 penonton di stadion, gol penyama kedudukan tiba di menit ke-90+4 sumbangan dari Stefano Lilipaly.
Score 2-2 bertahan sampai pertandingan usai serta membuat pertandingan harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Tidak ada gol pada babak tambahan dan pertandingan berlanjut ke babak beradu tendangan penalti, dimana akhirnya Indonesia kalah 3-4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar